KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini yang berjudul “INFUS” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan sarandari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Sungguminasa, Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
B.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
B.
Indikasi
C.
Persiapan
D.
Pelaksanaan Pemasangan Infus
E.
Pelaksanaan Pelepasan Infus
F.
Evaluasi
G.
Dokumentasi
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemasangan infus adalah teknik yang mencakap penusukan vena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateler atau dengan jarum yang di sambungkan.
Pemasangan infus adalah teknik yang mencakap penusukan vena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateler atau dengan jarum yang di sambungkan.
B.
Tujuan
: -Untuk mengembalikan kembali cairan
tubuh yang hilang
- Sebagai pengganti nutrisi
- Sebagai pengganti nutrisi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pemberian cairan intravena (infus) yaitumemasukan cairan atau obat langsungkedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu denganmenggunakan infus set (potter,2005) Teknik yang penusukan vena melalui transkut dengan stilet yang kaku, seperti angiokateler atau dengan jarum yang di sambungkan.
Pemberian cairan intravena (infus) yaitumemasukan cairan atau obat langsungkedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu denganmenggunakan infus set (potter,2005) Teknik yang penusukan vena melalui transkut dengan stilet yang kaku, seperti angiokateler atau dengan jarum yang di sambungkan.
B. Indikasi
Tindakan infus diberikan pada kliendengan dehidrasi, sebelum
transfusidarah, pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan, serta klien yang
sistem pencernaannya terganggu.
C.
Persiapan
I. Persiapan Klien
I. Persiapan Klien
·
Cek
perencanaan Keperawatan klien
·
Klien
diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
II. Persiapan Alat
·
Standar
infus
·
Ciran
infus dan infus set sesuai kebutuhan
·
Jarum
/ wings needle / abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
·
Bidai
/ alas infus
·
Perlak
dan tourniquet
·
Plester
dan gunting
·
Bengkok
·
Sarung
tangan bersih
·
Kassa
seteril
·
Kapas
alkohol dalam tempatnya
·
Bethadine
dalam tempatnya
D. Pelaksanaan
Pemasangan Infus
·
cuci
tangan
·
Memberitahu
tindakan yang akan dilakukan dan pasang sampiran
·
Mengisis
selang infus
·
Membuka
plastik infus set dengan benar
·
Tetap
melindungi ujung selang seteril
·
Menggantungkan
infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah keatas
·
Menggantung
cairan infus di standar cairan infus
·
Mengisi
kompartemen infus set dengan cara menekan ( tapi jangan sampai terendam )
·
Mengisi
selang infus dengan cairan yang benar
·
Menutup
ujung selang dan tutup dengan mempertahankan keseterilan
·
Cek
adanya udara dalam selang
·
Pakai
sarung tangan bersih bila perlu
·
Memilih
posisi yang tepat untuk memasang infus
·
Meletakan
perlak dan pengalas dibawah bagian yang akan dipungsi
·
Memilih
vena yang tepat dan benar
·
Memasang
tourniquet
·
Desinfeksi
vena dengan tekhnik yang benar dengan alkohol dengan tekhnik sirkuler atau dari atas ke bawah sekali hapus
·
Buka
kateter ( abocath ) dan periksa apakah ada kerusakan
·
Menusukan
kateter / abocath pada vena yang telah dipilih dengan apa arah dari arah
samping
·
Memperhatikan
adanya darah dalam kompartemen darah dalam kateter, bila ada maka mandrin
sedikit demi sedikit ditarik keluar sambil kateter dimasukan perlahan-lahan
·
Torniquet
dicabut
·
Menyambungkan
dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu dikeluarkan cairannya sedikit,
dan sambil dibiarkan menetes sedikit
·
Memberi
plester pada ujung plastik kateter / abocath tapi tidak menyentuh area
penusukan untuk fiksasi
·
Membalut
dengan kassa bethadine seteril dan menutupnya dengan kassa seteril kering
·
Memberi
plester dengan benar dan mempertahankan keamanan kateter / abocath agar tidak
tercabut
·
Mengatur
tetasan infus sesuai dengan kebutuhan klien
·
Untuk pemberian
cairan IV, atas kecepatan aliran sampai tetesan yang tepat permenit.
·
Tuliskan tanggal
dan waktu pemasangan
·
Alat-alat
dibereskan dan perhatikan respon klien
·
cuci
tangan
·
Catat
tindakan yang dilakukan
E. Pelaksanaan
Pelepasan Infus
Perhatikan kelancaran infus, dan
perhatikan juga respon klien terhadap pemberian tindakan.
F. Evaluasi
Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien terhadap pemberian tindakan.
Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien terhadap pemberian tindakan.
G. Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi respon klien terhadap pemasangan infus, cairan dan tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena yang dipasang, dan perawat yang melakukan ) pada catatan dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi respon klien terhadap pemasangan infus, cairan dan tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena yang dipasang, dan perawat yang melakukan ) pada catatan dokumentasi
·
Perhatian
Bidan
Fungsi vena merupakan kontradiksi di tempat yang menunjukkan tanda infeksi, infiltrasi/trombosis infeksi ditandai memerahan nyeri tekan, bengkak dan hangat.
Fungsi vena merupakan kontradiksi di tempat yang menunjukkan tanda infeksi, infiltrasi/trombosis infeksi ditandai memerahan nyeri tekan, bengkak dan hangat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pemasangan infus merupakan teknik yang mencakup penusukan vena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateter atau dengan jarum yang disambungkan.
Pemberian infus melalui vena.
Tujuan : Untuk mengembalikan kembali cairan tubuh yang hilang dan Sebagai pengganti nutrisi.
Indikasi : kecepatan aliran infus harus di pantau tiap jam
Kontraindikasi : Pada pasien dehidrasi berat
Pemasangan infus merupakan teknik yang mencakup penusukan vena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateter atau dengan jarum yang disambungkan.
Pemberian infus melalui vena.
Tujuan : Untuk mengembalikan kembali cairan tubuh yang hilang dan Sebagai pengganti nutrisi.
Indikasi : kecepatan aliran infus harus di pantau tiap jam
Kontraindikasi : Pada pasien dehidrasi berat
B. Saran
Seorang ahli kesehatan atau paramedis mampu dalam melakukan tindakan pemasangan infus secara tepat dan benar serta steril.
Seorang ahli kesehatan atau paramedis mampu dalam melakukan tindakan pemasangan infus secara tepat dan benar serta steril.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ketrampilan dan Prosedur Keperawatan
Dasar Karya Husada.
Buku Ketrampilan Dasar Praktik klinik
kebidanan Penerbit Salemba Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar