Rabu, 25 September 2013

MAKALAH PEMASANGAN INFUS





KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “INFUS” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan sarandari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
                                                                                                                                       


Sungguminasa, Juni 2013


Penulis











DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.   Pengertian
B.   Indikasi
C.   Persiapan
D.   Pelaksanaan Pemasangan Infus
E.   Pelaksanaan Pelepasan Infus
F.    Evaluasi
G.  Dokumentasi
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran

DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Pemasangan infus adalah teknik yang mencakap penusukan vena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateler atau dengan jarum yang di sambungkan.
B.     Tujuan :  -Untuk mengembalikan kembali cairan tubuh yang hilang
- Sebagai pengganti nutrisi













BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian
Pemberian cairan intravena (infus) yaitumemasukan cairan atau obat langsungkedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu denganmenggunakan infus set (potter,2005) Teknik yang penusukan vena melalui transkut dengan stilet yang kaku, seperti angiokateler atau dengan jarum yang di sambungkan.
B.   Indikasi
Tindakan infus diberikan pada kliendengan dehidrasi, sebelum transfusidarah, pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan, serta klien yang sistem pencernaannya terganggu.
C. Persiapan
       I. Persiapan Klien
·         Cek perencanaan Keperawatan klien
·         Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
II. Persiapan Alat
·         Standar infus
·         Ciran infus dan infus set sesuai kebutuhan
·         Jarum / wings needle / abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
·         Bidai / alas infus
·         Perlak dan tourniquet
·         Plester dan gunting
·         Bengkok
·         Sarung tangan bersih
·         Kassa seteril
·         Kapas alkohol dalam tempatnya
·         Bethadine dalam tempatnya


D. Pelaksanaan Pemasangan Infus
·         cuci tangan
·         Memberitahu tindakan yang akan dilakukan dan pasang sampiran
·         Mengisis selang infus
·         Membuka plastik infus set dengan benar
·         Tetap melindungi ujung selang seteril
·         Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah keatas
·         Menggantung cairan infus di standar cairan infus
·         Mengisi kompartemen infus set dengan cara menekan ( tapi jangan sampai terendam )
·         Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
·         Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan keseterilan
·         Cek adanya udara dalam selang
·         Pakai sarung tangan bersih bila perlu
·         Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
·         Meletakan perlak dan pengalas dibawah bagian yang akan dipungsi
·         Memilih vena yang tepat dan benar
·         Memasang tourniquet
·         Desinfeksi vena dengan tekhnik yang benar dengan alkohol dengan tekhnik sirkuler atau     dari atas ke bawah sekali hapus
·         Buka kateter ( abocath ) dan periksa apakah ada kerusakan
·         Menusukan kateter / abocath pada vena yang telah dipilih dengan apa arah dari arah samping
·         Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah dalam kateter, bila ada maka mandrin sedikit demi sedikit ditarik keluar sambil kateter dimasukan perlahan-lahan
·         Torniquet dicabut
·         Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan sambil dibiarkan menetes sedikit
·         Memberi plester pada ujung plastik kateter / abocath tapi tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi
·         Membalut dengan kassa bethadine seteril dan menutupnya dengan kassa seteril kering
·         Memberi plester dengan benar dan mempertahankan keamanan kateter / abocath agar tidak tercabut
·         Mengatur tetasan infus sesuai dengan kebutuhan klien
·        Untuk pemberian cairan IV, atas kecepatan aliran sampai tetesan yang tepat permenit.
·        Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan
·         Alat-alat dibereskan dan perhatikan respon klien
·         cuci tangan
·         Catat tindakan yang dilakukan
E. Pelaksanaan Pelepasan Infus
     Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien terhadap pemberian tindakan.
F.   Evaluasi
Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien terhadap pemberian tindakan.
G.  Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi  respon klien terhadap pemasangan infus, cairan dan tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena yang dipasang, dan perawat yang melakukan ) pada catatan dokumentasi

·         Perhatian Bidan
Fungsi vena merupakan kontradiksi di tempat yang menunjukkan tanda infeksi, infiltrasi/trombosis infeksi ditandai memerahan nyeri tekan, bengkak dan hangat.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pemasangan infus merupakan teknik yang mencakup penusukan vena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateter atau dengan jarum yang disambungkan.
Pemberian infus melalui vena.
Tujuan : Untuk mengembalikan kembali cairan tubuh yang hilang dan Sebagai pengganti nutrisi.
Indikasi : kecepatan aliran infus harus di pantau tiap jam
Kontraindikasi : Pada pasien dehidrasi berat
B.     Saran
Seorang ahli kesehatan atau paramedis mampu dalam melakukan tindakan pemasangan infus secara tepat dan benar serta steril.









DAFTAR PUSTAKA
Buku Ketrampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar Karya Husada.
Buku Ketrampilan Dasar Praktik klinik kebidanan Penerbit Salemba Medika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar